Workshop Menu Pembelajaran PPAUD Tahun 2020
Sarolangun, 25 Februari 2020
Workshop kali ini dilaksanakan di Hotel Golden Sarolangun dilaksanakan selama dua hari (25 – 26 Februari 2020). Kegiatan ini dibawah Bidang PAUDNI Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun. Kegiatan ini menghadirkan seluruh guru Pendidik anak usia dini se Kabupaten Sarolangun. Kegiatan di awali dengan Do’a dan laporan oleh Kabid Paudni Zulhitmi, M. Pd i.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun HELMI, SH. MH. dalam arahannya beliau mengatakan dengan Mengingat pentingnya masa golden age anak usia dini (0 – 6 tahun), maka peran stimulasi berupa penyediaan lingkungan yang kondusif harus disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh, ataupun orang dewasa yang ada disekitar anak. Sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensi nya (teori Konstuktivisme). Potensi yang dimaksud meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni budaya.

Selama ini karakteristik perkembangan anak usia dini sering dilihat dari segi kemampuan kognitif, emosional, moral dan nilai-nilai agama, fisik, bahasa dan seni. Padahal pendapat ahli tentang kemampuan anak sekarang makin berkembang dengan adanya teori kecerdasan jamak (multiple intelligencies) dari Gardner, dimana seorang anak sebenarnya memiliki lebih dari satu kecerdasan.
Dengan demikian, perlu dirumuskan suatu standar perkembangan bagi anak usia dini yang dikembangkan berdasarkan karakteristik perkembangan anak yang meliputi aspek-aspek perkembangan: moral dan Nilai-nilai agama, sosial-emosional, dan kemandirian bahasa kognitif, fisik motorik dan perkembangan seni, agar dapat digunakan oleh para pendidik anak usia dini dalam mengembangkan seluruh potensi anak.

Sederet faktor resiko pada anak usia dini terkait dengan ketidak matangan aspek sosial-emosi seperti rendahnya rasa percaya diri, rendahnya kemampuan bekerja sama, kurang konsentrasi, ketidakmampuan dalam berkomunikasi, dan kurangnya rasa empati, kelak mereka dikemudian hari akan mengalami kesulitan dalam belajar, interaksi sosial, dan merugikan banyak kehidupan mereka kedepannya. Inilah yang menjadi fokus kegiatan kali ini diselenggarakan yaitu bagaimana pentingnya pendidikan bagi anak usia dini dan pengembangan bahan ajar yang terstandar sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan anak secara patut. Jika anak-anak tercabut dari masa kanak-kanaknya, maka lihatlah, ketika anak itu dewasa, maka ia akan menjadi orang dewasa yang infantile alias kekanak-kanakan (Neil Postman). Tutup beliau.