Kompetensi Pembelajaran, Guru dan Kepsek di Kabupaten Sarolangun Dilatih Daring.

Sarolangun, 2 Juli 2020

Sejak pandemi Covid-19, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sarolangun terus mendorong pelaksanaan belajar dari rumah (BDR). Dengan adanya pembelajaran jarak jauh tersebut, guru terus didorong untuk menyampaikan pembelajaran bermakna kepada siswanya.

Selama kurang lebih tiga bulan, siswa di Sarolangun melaksanakan pembelajaran jarak jauh dari rumah, hal ini sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Pemerintah Kabupaten Sarolangun, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus mendorong setiap satuan pendidikan mulai dari tingkat SD dan SMP melalui guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), di mana proses pembelajaran harus tetap bermakna, tidak hanya memberikan penugasan,” ujar Helmi, S.H., M.H., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sarolangun.

Helmi, SH. MH berharap capaian keberhasilan siswa sama dengan kegiatan belajar tatap muka, jangan hanya memberikan tugas lalu selesai, namun bagaimana pembelajaran daring tetap bermakna di tengah pandemi.

Dirinya berharap kepala sekolah dan guru yang telah dilatih modul 1 yang dikombinasikan dengan model pembelajaran daring oleh Tanoto Foundation hasil kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun diterapkan di sekolah masing-masing.

“Apa yang telah dilatihkan, idealnya harus diterapkan. Oleh karena itu saya mengajak para guru dan kepala sekolah yang telah dilatih modul I Program PINTAR yang dikombinasikan dengan sistem daring segera diterapkan,” tambahnya.

Helmi, SH. MH tetap berharap guru dan kepala sekolah harus tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, baik daring, luring, maupun kombinasi. Jika pada akhirnya nanti pembelajaran dilaksanakan tatap muka, maka semuanya harus sesuai prosedur dan arahan gugus tugas Covid-19 mengenai protokol kesehatan pencegahan Corona.

“Di Kabupaten Sarolangun, guru dan kepala sekolah harus tetap semangat baik pembelajaran daring maupun nantinya jika diadakan tatap muka, kita tunggu arahan dari pak Bupati,” tambahnya.

Medi Yusva, Provincial Coordinator Tanoto Foundation Jambi berharap, guru dan kepala sekolah di Sarolangun yang telah dilatih mulai melaksanakan rencana tindak lanjut yang telah disepakati tiap sekolah setelah pelatihan, seperti bagaimana peran kepala sekolah dalam menggerakkan guru agar tetap melaksanakan pembelajaran bermakna di tengah pandemi.

“Namun demikian, guru dan Kepala sekolah di Sarolangun yang telah dilatih Tanoto Foundation tetap harus mengikuti arahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun mengenai kebijakan pendidikan di masa pandemi ini,” ujarnya.

(Bahri – Tanoto Foundation. 15/7/2020)