PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019 DAN HARI ULANG TAHUN PGRI KE-74 TAHUN 2019

Sarolangun, 16 Desember 2019

Hari Guru Nasional diperingati setiap tahunnya untuk mengapresiasi kerja keras para guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Perlu diketahui, Hari Guru Nasional ditetapkan berdasarkan keputusan presiden pada tahun 1994.

Berdasarkan Keppres Nomor 78 Tahun 1994 dan juga UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, 25 November dipilih sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati bersamaan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Bupati Sarolangun Drs. H. Cek Endra sebagai Inspektur upacara pada Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-74 Tingkat Kabupaten Sarolangun di Lapangan Kecamatan Pelawan.
Selain dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun Helmi, SH. MH, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, para Kepala OPD, Ketua PGRI dan Anggota serta tamu undangan lainnya. Upacara ini juga ikuti oleh para guru, para siswa dan siswi sekolah SD, SMP, dan SMA.

Dalam kegiatan ini Ketua PGRI kabupaten Sarolangun H. Lukman, M. Pd membacakan pidato Ketua PGRI Provinsi Jambi sebagai berikut :
“Pada kesempatan yang berbahagia ini, terlebih dahulu kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah Kabupaten Sarolangun beserta Pengurus PGRI atas terselenggaranya upacara peringatan “Hari Guru Nasional Tahun 2019 dan Hari Ulang Tahun PGRI ke-74 di Bumi Sepucuk Adat Serumpun Pseko”, semoga momentum ini menjadi motivasi bagi para guru dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Selanjutnya, ucapan terima kasih juga tidak lupa Saya sampaikan kepada pengurus PGRI kabupaten Sarolangun beserta jajaran dan seluruh anggotanya yang telah berpartisipasi memberikan dukungannya sehingga mengantarkan Saya untuk dipercaya menjadi Ketua PGRI Provinsi Jambi periode 2019 –  2024, tentunya menjadi harapan kita semua semoga amanah ini mampu Saya jalani dengan baik dan lancar agar PGRI Provinsi Jambi kedepan juga menjadi lebih baik.

Peringatan  Hari Guru Nasional Tahun 2019 dan Hari Ulang Tahun PGRI ke-74  tahun  ini  kita mengenang kembali semangat dan niat mulia para guru diseluruh tanah air, tanggal 25 November 1945 Puluhan organisasi guru yang berbeda paham dan golongan, sepakat untuk melebur menjadi satu sehingga lahirlah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Dengan dijiwai semangat proklamasi kemerdekaan republik indonesia, PGRI hadir sebagai wadah perjuangan guru, pendidik dan tenaga kependidikan, memperjuangkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan, serta berkhidmat memajukan pendidikan nasional.
Terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah menghargai perjuangan para guru, pendidik formal/non formal, dan tenaga kependidikan dengan menetapkan tanggal 25 november sebagai hari guru nasional.

Adapun yang menjadi Tema pada peringatan Hari Ulang Tahun PGRI yang ke-74 ini adalah “Peran Strategi Guru Dalam Mewujudkan Indonesia Unggul. Tema ini secara substansi seiring sejalan dengan tema hari guru nasional dari Kemendikbud yaitu Guru Penggerak Indonesi Maju. Gurulah sebagai episentrum perubahan tersebut. Untuk itu, sudah seharusnya perhatian terhadap guru sudah menjadi sangat penting mulai dari pemenuhan kebutuhan guru, profesionalisme, kesejahteraan, pelatihan hingga perlindungannya.

Betapa majunya teknologi dengan segala turunannya, sejatinya guru tidak pernah digantikan oleh teknologi, hal ini mengandung makna bahwa guru berprofesional dan berintegrasi akan terus menjadi isu global dan menjadi perhatian dunia tak terkecuali Indonesia.
Guru yang mencintai pekerjaanya, mengabdikan dirinya bagi kemajuan peserta didik, memperbiki kualitas diri dan berinovasi guna memperoleh praktek terbaik dalam melaksanakan tugasnya, mejadikan ilmunya sebagi penerangan hati dan kemanusiaan, sadar sepenuhnya bahwa perilaku dirinya dijadikan contoh bagi siswanya harus memperlakukan peserta didik tanpa membedakan latar belakang apapun dan menjadikan ruang kelas sebagi rumah perubahan, menjaga toleransi batas perbedaan siswa, merawat kasih sayang bagi pertumbuhan pribadi positif peserta didik, dan tak mudah mengeluh, hal ini adalah mencerminkan sosok guru yang tidak pernah lapuk oleh zaman dan teknologi.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru, pendidik, tenaga kependidikan, tenaga admintrasi dan utamanya guru honorer yang selama ini tidak dikenal telah mengisi kekosongan guru dengan mengajar sepenuh hati, tanpa dedikasi mereka, dapat dibayangkan bagaimana proses pembelajaran berlangsung bila guru tidak ada.

Melalui peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2019 dan Hari Ulang Tahun PGRI ke-74 di Kabupaten Sarolangun, kami sungguh berharap agar kegiatan ini dapat terus dilakukan secara kontinyu, marilah  kita  jadikan  Hari  Guru  Nasional  ini  sebagai  semangat  untuk terus  membangun  peradaban  bangsa  sehingga  Indonesia  menjadi  bangsa  yang berbudaya,  cerdas,  bermutu  dan  berkarakter,  serta  menjadi  bangsa  yang  tangguh,  bangsa  yang mandiri, berdaya saing, dan penuh toleransi.  Maka  dari  itu,  marilah  kita  bergandeng  tangan menunaikan tugas mulia ini.  Di pundak Bapak dan Ibu Guru, kami gantungkan masa depan bangsa ini”.

Dilanjutkan dengan pembacaan pidato Mendikbud oleh Bupati Sarolangun Drs. H. Cek Endra

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom,

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya,

Rahayu,

Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.

Anda frustrasi karena Anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal. Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagamaan sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.

Besok, di mana pun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda.

Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.

Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.

Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.

Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.

Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Selamat Hari Guru,

merdekabelajar #gurupenggerak

Wassalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Shalom,

Om Santi Santi Santi Om,

Namo Buddhaya,

Jakarta, 25 November 2019

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nadiem Anwar Makarim

Kegiatan ini ditutup dengan pemberian piala serta penghargaan kepada para pemenang lomba dalam kegiatan HUT PGRI dan HGN serta penyandang disabilitas berprestasi  dan ditutup dengan Poto bersama