Sosialisasi Hasil Penelitian “Situs – situs Prasejarah Kars Bukit Bulan ” Tahun 2019

Sarolangun, 26 Juli 2019

Sosialisasi hasil penelitian Arkeologi Bukit Bulan oleh Balai Arkeologi Sumatera Selatan terhadap Situs -situs prasejarah dikawasan Bukit Bulan dilaksanakan di Hotel Golden Sarolangun dengan mengundang peserta guru sejarah disetiap sekolah SD dan SMP yang berada dilingkup Kabupaten Sarolangun.

Kegiatan ini tidak saja dihadiri oleh para guru, tetapi juga oleh para kepala sekolah dan seluruh staff Bidang kebudayaan dibawah pimpinan HANIBAR, SE dan berkaitan langsung dengan Seksi Sejarah, dan Diplomasi budaya (Indra Winata, S. Pd), serta Seksi Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (Baihaki, M. Pd i) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun serta dinas yang terkait baik dari Kabupaten Sarolangun maupun dari Provinsi Jambi.

Sebelum pemaparan hasil dari penelitian, kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun HELMI, SH. MH yang sekaligus membuka kegiatan Sosialisasi ini secara resmi, beliau juga menjadi pembicara dalam forum ini.

Diawali dengan membacakan laporan dari perwakilan Balai Arkeologi oleh Sigit Eka Prasetyo, M. Hum mengatakan bawa penelitian mereka meliput beberapa aspek yaitu :

  1. Mempelajari Manusia masa lalu
  2. Prasejarah
  3. Klasik
  4. Masa penjajahan
  5. Peradaban Islam
  6. Kemaritiman

Dari semua kajian dan penelitian ini semua bentuk hasil yang diperoleh akan dilaporkan dalam bentuk :

  1. Karya tulis
  2. Buku sejarah dan budaya
  3. Alat peraga pendidikan
  4. Sosialisasi
  5. Pameran
  6. Lokakarya
  7. Multimedia.

Dalam kesempatan itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun HELMI, SH. MH mengucapkan terimakasih kepada tim peneliti Arkeologi Sumatera Selatan yang telah melakukan penelitian serta kajian – kajian diwilayah kabupaten Sarolangun khususnya di kecamatan Bukit Bulan. Hasil dari penelitian ini tentunya telah menjadi informasi yang sangat berguna dan berharga dengan telah menemukan situs – situs baru yang ada diwilayah Bukti Bulan yang mana nantinya bisa dijadikan aset untuk Kabupaten yang terdata dan terdaftar sehingga harapannya nanti bisa menarik minat para peneliti muda lainnya untuk datang dan mengeksploitasi alam Sarolangun lebih dalam lagi dan bagi bagi wisatawan untuk berkunjung.

Dari semua temuan yang terdata dan terhitung ada sebanyak 14 situs dan bekas hunian – hunian manusia masa lalu, serta juga barang peninggalan mereka seperti tembikar, lukisan cadas, sisa makanan dan juga terdapat fauna eksotik yang terdapat diwilayah tersebut, semua ini akan dapat menarik para wisatawan untuk dapat berkunjung dan mengenal wilayah kabupaten sarolangun ini sehingga akan meningkatkan destinasi wisata untuk Kabupaten Sarolangun.

Beliau melanjutkan bahwa kegiatan ini teraviliasi dengan Visi dan misi Bupati Sarolangun dengan Program – Program kebudayaan serta Agama dan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Dan harapannya kedepan agar semua pihak terkait dapat menepatkan diri dalam posisi mereka untuk besinergi dalam membangun kabupaten ini terutama dalam kebudayaan dan pelestarian benda pusaka dan cagar budaya sehingga nanti nya bisa dinikmati oleh semua orang dan tentunya akan meningkatkan kesejateraan ekonomi masyarakat setempat.

Beliau melanjutkan, Salah satu bentuk dari pengelolaan Cagar Budaya adalah pemanfaatan yang diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, pemanfaatan Cagar Budaya harus dilakukan dalam perspektif pelestarian agar pengelolaan yang dilakukan tidak menjadi bentuk eksploitasi terhadap Cagar Budaya tersebut. Salah satu model yang dapat diterapkan adalah pemanfaatan Cagar Budaya berbasis partisipasi masyarakat. Hal ini merupakan implementasi dari konsep manajemen sumberdaya budaya.

Mengacu pada potensi dan karakteristik tinggalan Cagar Budaya yang terdapat di Kawasan Kars Goa ini, pemanfaatan yang melibatkan partisipasi masyarakat dapat menjadi solusi alternatif model pengelolaan kawasan Cagar Budaya yang berperspektif pelestarian. Keterlibatan masyarakat dalam pemanfaatan Cagar Budaya dapat berdampak pada kepedulian masyarakat untuk ikut melestarikan dan melindungi Cagar Budaya di kawasan ini. Tutup nya.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan bertukar cindera mata dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan dengan Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun dan ditutup dengan sesi poto bersama.